KADANG-KADANG KITA PERLU BILANG, ” MAAF, SAYA TAK SEMPAT MENERIMA CURHATANMU”

Posted: 10 Oktober 2011 in Uncategorized
Tag:,

Tiap tahun kejadian ini berulang menimpa perempuan berinisial W ini. Speechless, sih, dan bosen juga kalo dipahami dengan pertanyaan “kok, bisa, sih ??”
Tapi itulah kenyataan hidup. Masih banyak orang tak belajar dari kesalahan dan terjerumus pada lubang yang sama. Kalo mau dibilang Manusia Bodoh, begitulah.

W, perempuan berasal dari pesisir utara pulau Jawa. Lulusan sekolah dasar & terbilang cantik dengan kulit putih, tak banyak perempuan berkulit agak terang untuk sebuah daerah pesisir & bermatapencaharian sebagai petani. Konon, W dipinang & dinikahi oleh tetangga satu kampungnya, seorang pria yang ‘lumayan’ ganteng (untuk ukuran desa tersebut). Terbilang dari keluarga yang cukup dibandingkan dengan keluarga W. Pun lulusan sekolah menengah atas (yang sangat jarang diperoleh oleh sebagian besar anak-anak kampung itu).

Mereka menikah dan telah dikaruniai 2 orang anak laki-laki. Karena kehidupan desa yang kurang menguntungkan, mereka mencoba merantau di Karawang. Suami W diterima sebagai Satuan Pengaman sebuah pabrik.

Kehidupan berjalan seperti layaknya kehidupan keluarga lain. Karena keterbatasan pendapatan. Keluarga kecil ini hanya bisa mengontrak sebuah rumah di sebuah perumahan. W dengan harapan dapat menutupi kebutuhan rumah tangganya, membantu suaminya dengan berdagang, mengojek anak-anak tetangga & membantu pekerjaan tetangga lainnya.

Sebagai tetangga, seringkali aku dimintai pendapat atau saran tentang masalah yang sering dihadapi W. Dari urusan sekolah anak-anak sampai pada akhirnya kebiasaan buruk suaminya. BERJUDI !!!

Tiap tahun W selalu dibelit hutang karena suaminya kalah, kalah dan kalah dalam judi. Dan tiap tahun pula, aku bosan mendengar keluh kesah, curhat dan seterusnya. Tahun pertama kedua it’s okay aku mendengar & memberi saran klo diminta. tahun ketiga ini, aku cukup berkata, “maaf, aku gak bisa bantu banyak, aku sibuk !!!’

Tega gak tega tapi harus dilakukan demi kebaikanku. Setuju ????

Tinggalkan komentar